NEW YORK, iNews.id - Pendiri startup blockhain OpenSea telah menjadi miliarder pertama yang tajir karena nonfungible tokens alias NFT setelah mendapat pendanaan baru. Saat ini, valuasi perusahaan bernilai 13,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp190,2 triliun, naik dari sebelumnya 1,5 miliar dolar AS hanya dalam waktu enam bulan.
Dengan perkiraan sahamnya di OpenSea sebanyak 18,5 persen, pendirinya, Devin Finzer dan Alex Atallah diperkirakan memiliki kekayaan bersih masing-masing 2,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp31,4 triliun.
Mengutip Forbes, startup yang didirikan empat tahun lalu di New York City ini adalah pemain pertama di pasar NFT, yang diluncurkan pada awal tahun lalu. NFT adalah file komputer yang digunakan untuk melacak kepemilikan aset digital unik seperti seni, musik, hingga kartu olahraga virtual pada buku besar yang dikenal sebagai blockchain.
OpenSea menyebut dirinya sebagai platform peer-to-peer, di mana pengguna bisa membuat, membeli, dan menjual jenis NFT, dengan imbalan potongan 2,5 persen dari setiap penjualan.
OpenSea telah berkembang pesat selama setahun terakhir. Pada Maret 2020, sekitar 4.000 pengguna aktif melakukan transaksi bulanan 1,1 juta dolar AS, dengan pendapatan bulanan sekitar 28.000 dolar AS. Keberuntungannya berubah pada Februari 2021, ketika platform seperti Nifty Gateway melelang seni digital kelas atas.
Pada Juli, OpenSea telah menutup putaran pendanaan 100 juta dolar AS, yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz dan mencatat transaksi senilai sekitar 350 juta dolar AS pada bulan itu. Bulan berikutnya, transaksi mencapai 3,4 miliar dolar AS, meningkat 10 kali lipat yang menghasilkan pendapatan sebesar 85 juta dolar AS.
Pasar NFT sedikit membaik di bulan-bulan berikutnya, sebelum memanas lagi pada Desember. OpenSea memproses penjualan lebih dari 3,3 miliar dolar AS pada bulan lalu, menghasilkan pendapatan sekitar 82,5 juta dolar AS untuk dirinya sendiri. Saat ini, perusahaan mempekerjakan lebih dari 70 orang.