Adapun penurunan kekayaan Arnault mencerminkan pelemahan harga saham LVMH sebesar 16 persen menuju level terendah dalam dua tahun. Arnault memiliki sekitar 48 persen kepemilikan pada konglomerasi barang mewah yang menaungi sekitar 75 merek, termasuk Tiffany & Co, Louis Vuitton, Dom Perignon, dan Sephora.
Pergerakan saham LVMH dipengaruhi masalah yang ada pada perusahaan tersebut. Pendapatan LVMH pada semester I 2024 hanya naik 2 persen dan pendapatan dari operasi berulang turun 8 persen. Laba dasar anjlok 26 persen dalam bisnis anggur dan minuman beralkohol, 19 persen dalam bisnis jam tangan dan perhiasan, dan 6 persen dalam segmen utama fesyen dan barang dari kulit.
Arnault juga memperingatkan tentang iklim ketidakpastian ekonomi dan geopolitik dalam laporan keuangan terakhir. Sementara itu, Bloomberg melaporkan bulan lalu bahwa Sephora memangkas 4.000 karyawannya di China untuk menghadapi pasar lokal yang menantang.
Industri barang mewah berkembang pesat setelah pandemi karena perjalanan kembali dibuka dan permintaan belanja yang terpendam dilepaskan. Namun, industri ini mengalami kesulitan baru-baru ini karena inflasi historis, suku bunga yang lebih tinggi, dan ketakutan resesi telah meredam permintaan bahkan di antara konsumen kaya.