Kekuatan Leaderful Organizations: Mengubah Perusahaan FMCG di Asia Timur dalam Mendominasi Pasar

Anindita Trinoviana
Ilustrasi. (Foto: dok midjourney/aldinabahri)

Tentu saja, mengadopsi leaderful organizations di perusahaan FMCG Asia Timur bukannya tanpa tantangan. Transisi ke leaderful organizations di perusahaan FMCG Asia Timur bukanlah tanpa tantangan. Nilai-nilai tradisional, norma-norma budaya, dan struktur hierarki kawasan dapat menghambat pengadopsian model kepemimpinan yang lebih inklusif. Beberapa tantangan utama meliputi:

1. Norma budaya: Budaya Asia Timur sering memberi penekanan kuat pada hierarki dan penghormatan terhadap otoritas, sehingga sulit untuk mempromosikan dialog terbuka dan kolaborasi.

2. Penghindaran risiko: Model komando dan kontrol memberikan rasa kontrol dan stabilitas, yang mungkin membuat perusahaan ragu-ragu untuk merangkul ketidakpastian yang terkait dengan kepemimpinan yang terdistribusi.

3. Perlawanan terhadap perubahan: Praktik lama dan tradisi organisasi dapat menciptakan penolakan untuk mengadopsi pendekatan kepemimpinan baru.

4. Hambatan kelembagaan: Kendala peraturan dan tata kelola perusahaan yang kaku dapat menghambat fleksibilitas yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang terdistribusi.

Penerapan Organisasi Pemimpin di Perusahaan FMCG Asia Timur:

Meskipun ada tantangan, menerapkan organisasi pemimpin di perusahaan FMCG Asia Timur dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi organisasi dan membantu mengamankan keunggulan kompetitif. Berikut adalah bagaimana pendekatan kepemimpinan dapat diterapkan:

1. Program pengembangan kepemimpinan

Menerapkan program pengembangan kepemimpinan komprehensif yang menekankan kepemimpinan bersama dan memberdayakan karyawan untuk mengambil peran kepemimpinan. Misalnya, lokakarya kepemimpinan dan program pendampingan dapat membantu karyawan membangun kemampuan memimpin.

2. Transformasi budaya 

Memulai perubahan budaya dengan mempromosikan komunikasi terbuka, berbagi pengetahuan, dan pengambilan keputusan yang transparan. Pemimpin harus memimpin dengan memberi contoh, menunjukkan nilai perspektif yang beragam dan umpan balik yang konstruktif.

3. Proyek percontohan

Mulailah dengan proyek percontohan skala kecil untuk menunjukkan manfaat kepemimpinan terdistribusi. Kisah sukses dari proyek-proyek ini dapat membangkitkan antusiasme dan dukungan untuk adopsi yang lebih luas.

4. Penyelarasan sistem penghargaan

Menyelaraskan sistem penghargaan dan pengakuan dengan prinsip-prinsip organisasi pemimpin untuk memperkuat perilaku dan hasil yang diinginkan.

Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait
Bisnis
8 jam lalu

Bank Mandiri Semarakkan Aksi Berkelanjutan Looping for Life di Livin’ Fest 2025

Bisnis
2 hari lalu

Spotify Dukung Proposal Indonesia Soal Pengelolaan Royalti Global

Bisnis
2 hari lalu

DJKI Soroti Pendaftaran Merek Tanpa Itikad Baik oleh Importir Produk Elektronik

Nasional
2 hari lalu

Satu Tahun Perjalanan Kemendikdasmen, Hadirkan Pendidikan Bermutu untuk Semua

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal