Untuk menyukseskan program 1.000 Startup Digital bagi kalangan difabel ini, Ditjen Aptika Kmenkominfo akan melibatkan sejumlah pihak yang menaruh perhatian besar terhadap para penyandang disabilitas.
Lewat kerja sama ini, Ditjen Aptika memberikan pengetahuan baru tentang dunia digital dan menyediakan sejumlah posisi bagi para penyandang disabilitas untuk dapat ikut serta berpartisipasi dan berkolaborasi.
“Contohnya, ada seorang tokoh disabilitas bernama Anjas Pramono dari Universitas Brawijaya yang telah meraih penghargaan taraf internasional atas prestasinya menciptakan lima aplikasi berbasis Android, yang sebagian besar berkaitan dengan isu disabilitas,” ungkap Usman.
Ketua Umum Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI), Myra Winarko, mengapresiasi langkah Kemenkominfo yang memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada pelaku bisnis UMKM dari kaum disabilitas.
Dia mengatakan, Yayasan PTI siap berkolaborasi dengan Kemenkominfo. Menurutnya, kerja sama ini akan semakin membuka luas kesempatan bagi UMKM difabel bukan hanya untuk menampilkan hasil-hasil karyanya seperti craft, kuliner, dan lain-lain, tapi juga akses terhadap pasar yang lebih luas lagi.