JAKARTA, iNews.id - Di tengah isu susu kental manis (SKM) lebih banyak gula daripada susu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan industri SKM memiliki kontribusi yang besar terhadap ekonomi nasional.
Berdasarkan data Kemenperin, kapasitas produksi pabrik SKM mencapai 812 ribu ton setiap tahunnya. Investor yang bergerak di sektor usaha ini juga telah mengeluarkan investasi tak kurang dari Rp5,4 triliun dengan total pekerja yang terserap mencapai 6.652 orang.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Panggah Susanto menyarankan masyarakat untuk tetap mengonsumsi SKM sebagai penambah bahan makanan kue atau pengganti gula.
"Hal ini dimaksudkan untuk menghindari dampak negatif terhadap iklim usaha di sektor industri penghasil SKM yang selama ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Selain itu, apabila industri ini mengalami penurunan maka akan berdampak kepada puluhan ribu peternak sapi perah," kata Panggah, Sabtu (7/7/2018).
Dia menjelaskan, SKM merupakan salah satu anasir dari berbagai macam produk turunan susu. Standar SKM telah diatur melalui Peraturan Kepala BPOM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan yang disusun berdasarkan standar internasional, yakni Codex Alimentarius.