BANTEN, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Banten mengembangkan benih unggul biosalin yang tahan terhadap berbagai cuaca maupun kondisi unsur hara tanah. Pengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus terutama dalam mempercepat produksi serta mewujudkan Indonesia swasembada.
Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Banten Ismatul Hidayah mengatakan, hingga saat ini terdapat 118 hektare sawah di Banten yang sudah melakukan penanaman varietas lokal biosalin.
"Di Banten terdapat 118 hektare, baik itu lebel ungu maupun biru, untuk label ungu itu bisa jadi benih lagi atau menjadi benih pokok untuk ditanam kembali sehingga menjadi lebel biru, sedangkan untuk label biru itu sudah harus di konsumsi," ujar Ismatul, Sabtu (13/4/2024).
Menurutnya, total luasan sawah yang ditanami padi biosalin ini mencapai 50 hektare. Nantinya, luasan tersebut akan dijadikan sebagai benih kembali, sedangkan penanaman paling banyak berada di Kecamatan Tanara yang mencapai 50 hektare.
"Untuk panen padi varietas Biosalin di Provinsi Banten telah dimulai pada Maret hingga bulan Juni 2024. Di Ciruas 1 hektare dan sisanya berada di sejumlah daerah lainnya. Dan hingga Juni mendatang masih ada beberapa yang panen varitas biosalin," katanya.