"Kami melihat banyak perusahan yang mendapatkan dispensasi terkait harga gas ini malah seperti tidak memaksimalkan performance mereka, malah mereka membebani," katanya.
Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam pun mengusulkan agar pemerintah mengevaluasi kembali penerima insentif harga gas sebesar 6 dolar AS per MMBTU sehingga kebijakan tersebut tepat sasaran.
"Perlu ditinjau kembali apakah yang sudah ditetapkan pemerintah ini tepat sasaran," tuturnya.
Menurut Ridwan, masih ada industri yang belum mendapat insentif harga gas 6 dolar AS per MMBTU membeli gas dengan harga pasar, namun sampai saat ini masih mampu menjalankan kegiatan produksi. Dia pun mendorong agar industri yang mendapatkan insentif penurunan harga gas memanfaatkannya dengan mengoptimalkan penyerapan gas.
"Industri yang dapat subsisid ini juga memanfaatkanlah. Banyak industri yang datang dapat dari harga pasar dari industri yang dapat prioritas ada selisih 2 dolar AS, industri yang nggak dapat mereka jalan nggak ada masalah," ujarnya.