Untuk rasio elektrifikasi pemerintah sudah menargetkan 100 persen sejak dua tahun lalu dan sekarang berada di angka 99,67 persen dengan target optimistis sebesar 99,91 persen di tahun ini.
Sementara itu, realisasi kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia secara kumulatif mencapai 12,6 gigawatt (GW), dengan tambahan baru 53,6 megawatt (MW) dari target 368 MW di tahun ini. Kemudian, lanjut dia, realisasi produksi batu bara mencapai 293,5 juta ton dari target 695 juta ton di tahun 2023.
Penyerapan anggaran belanja Kementerian ESDM sebesar 21,15 persen dari pagu Rp6,55 triliun di tahun 2023 itu masih sesuai dengan target yang direncanakan. Namun, Dadan menyebutkan bahwa masih adanya blokir anggaran yang cukup besar di Direktoran Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan.
"Seperti yang sudah kami sampiakan sebelumnya khususnya kegiatan clean cooking untuk rumah tangga, dan juga Ditjen EBTKE untuk kegiatan PJUTS dan Ditjen Migas untuk kegiatan konkrit nelayan dan petani," ucapnya.