JAKARTA, iNews.id - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyampaikan akan menunda rencana membawa anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya dikabarkan KAEF tengah mempersiapkan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) anak usahanya tersebut.
Direktur Utama Kimia Farma, David Utama menuturkan, penundaan rencana tersebut berkaitan dengan adanya pelanggaran integritas penyediaan data laporan keuangan yang terjadi di anak usaha, yaitu KFA pada periode tahun 2021-2022.
Seiring dengan Kementerian BUMN dan PT Bio Farma (Persero) yang merupakan Holding BUMN Farmasi, KAEF berjalan bersama pemegang saham untuk menjalankan ‘bersih-bersih’ di KFA.
“Dengan kondisi yang kami hadapi ini, fokusnya bukan IPO, tapi membenahi fundamental,” ucap David dalam Media Briefing di Jakarta dikutip, Senin (3/6/2024).
David menambahkan, saat ini manajemen KAEF tengah menelusuri lebih lanjut atas dugaan tersebut melalui audit investigasi yang dilakukan oleh pihak independen. Adanya faktor-faktor di atas mengakibatkan kerugian KAEF secara konsolidasi pada 2023 mencapai Rp1,82 triliun.
“Jadi menurut saya, ide IPO akan kami pertimbangkan sampai benar-benar siap,” tuturnya.