“Ekspor nonmigas Indonesia ke kawasan emerging market dan developing economies tumbuh signifikan," ucapnya.
Pada Januari 2023, ekspor nonmigas ke kawasan Asia Tengah meningkat 87,12 persen MoM, diikuti kawasan Afrika Selatan sebesar 69,48 persen dan kawasan Karibia sebesar 57,78 persen.
Sementara dengan kinerja ekspor Januari yoy naik 16,37 persen dan impor hanya tumbuh 1,27 persen, mendorong surplus perdagangan pada Januari 2023 sebesar 3,87 miliar dolar AS.
Dia memaparkan, surplus perdagangan Januari 2023 terdiri atas surplus neraca nonmigas sebesar 5,29 miliar dolar AS dan defisit neraca migas sebesar 1,42 miliar dolar AS. Adapun komoditas penyumbang surplus nonmigas terbesar pada Januari 2023 adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72) dengan total surplus mencapai 7,39 miliar dolar AS.
Jika dilihat berdasarkan mitra dagang Indonesia, negara-negara mitra dagang utama seperti Amerika Serikat, Filipina, India, Jepang, dan Malaysia berkontribusi terbesar terhadap surplus nonmigas pada Januari 2023.