BCR merupakan perusahaan induk yang mengelola 8 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, di mana 3 IUP-nya sudah dalam tahap produksi dan IUP lainnya ditargetkan untuk beroperasi secara bertahap mulai tahun depan. Mendekati akhir 2022, IATA terus menggenjot output produksi batu bara.
Hingga akhir September 2022, perseroan telah memproduksi lebih dari 3 juta MT, lebih tinggi 64,1 persen dari produksi tahun lalu yang hanya 1,8 juta MT. IATA menargetkan produksi sebanyak 10 juta MT tahun depan dan akan terus meningkat seiring bertambahnya cadangan terbukti hasil eksplorasi. IATA optimisis cadangan batu bara untuk semua IUP setidaknya mencapai 600 juta MT.
Dampak dari peningkatan pendapatan yang telah disebutkan di atas, EBITDA perseroan pada sembilan bulan 2022 tumbuh positif 215,2 persen mencapai 63,41 juta dolar AS dari 20,12 juta dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan secara kuartal, EBITDA pada kuartal III 2022 tercatat sebesar 18,71 juta dolar AS, menguat 47,23 persen dibandingkan kuartal III 2021.
Selain itu, laba bersih perseroan melambung 344,75 persen secara yoy dari 10,11 juta dolar AS pada sembilan bulan 2021 menjadi 44,95 juta sepanjang sembilan bulan 2022. Ini juga mewakili peningkatan sebesar 109,11 persen yoy dari 6,25 juta dolar AS di kuartal III 2021 menjadi 13,08 juta pada kuartal yang sama tahun ini.