Kisah Dato Sri Tahir, Anak Pembuat Becak Sukses Jadi Konglomerat Berharta Rp35 Triliun

Ikhsan Permana SP
Kisah Dato Sri Tahir, anak pembuat becak sukses jadi konglomerat berharta Rp35 triliun. (Foto: Istimewa)

Akhirnya setelah lulus, dia membuka bisnis garmen. Bisnis garmennya cukup membuahkan hasil dan pada usia 35 tahun, dia melanjutkan pendidikan di bidang keuangan di Golden Gates University, Amerika Serikat. 

Setelah sukses dengan bisnis garmennya, Tahir mulai memberanikan diri merambah bidang lain. Dia pun mendirikan Mayapada Group pada 1986 dan mulai ekspansi bisnis di bidang otomotif, perbankan, dan kesehatan. 

Pada 1990, Bank Mayapada lahir dan menjadi bisnis andalan dari Mayapada Group. Lalu, krisis moneter pada 1998 datang menghantam berbagai sektor industri, termasuk perbankan. Namun, Bank Mayapada tetap bertahan dan berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa pada saat itu. 

Setelahnya, bisnis yang dijalankan Tahir terus berkembang dan menyasar berbagai sektor seperti kesehatan, media, dan lainnya. Dia juga mendirikan yayasan nirlaba Tahir Foundation. 

Meski memiliki kekayaan berlimpah, namun pengusaha 70 tahun itu pernah makan bakmi dicampur nasi. Hal itu dia ceritakan di kanal YouTube sang anak, Grace Tahir, beberapa waktu lalu. 

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Bisnis
6 bulan lalu

Siapa Low Tuck Kwong? Orang Terkaya Indonesia Kalahkan Bos Djarum dan Prajogo Pangestu

Bisnis
6 bulan lalu

Daftar Orang Terkaya di Dunia, Bos Bayan Low Tuck Kwong Paling Tajir di Indonesia

Bisnis
8 bulan lalu

Deretan 10 Orang Terkaya di Indonesia, Nomor 1 Hartanya Tembus Rp702 Triliun

Bisnis
1 tahun lalu

Gurita Bisnis Prajogo Pangestu, Orang Terkaya di Indonesia Berharta Rp1.124 Triliun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal