Kisah Graeme Hart, Mantan Sopir Truk hingga Jadi Orang Terkaya di Selandia Baru

Aditya Pratama
Graeme Hart dikenal sebagai orang terkaya di Selandia Baru saat ini. Sebelum seperti saat ini, ternyata dia pernah menjadi pengemudi truk derek. (Foto: Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Graeme Hart dikenal sebagai orang terkaya di Selandia Baru saat ini. Sebelum menjadi seorang miliarder seperti saat ini, Hart ternyata pernah drop out dari sekolah menengah atas hingga menjadi tukang reparasi bodi mobil dan pengemudi truk derek.

Menurut Forbes, harta kekayaan pria kelahiran 6 Juni 1955 ini mencapai 9,6 miliar dolar AS atau setara Rp139,44 triliun. Hart merupakan pemilik Rank Group, sebuah perusahaan ekuitas swasta yang berbasis di Selandia Baru.

Dikutip dari Bloomberg Billionaires Index, mayoritas kekayaan Hart berasal dari kepemilikannya atas Rank Group, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Auckland. Ini mencakup empat divisi: Produk Konsumen Reynolds, Pactiv Evergreen, Kemasan Graham dan grup perlengkapan bangunan.

Hart diketahui memiliki preferensi untuk membeli suatu perusahaan yang berkinerja buruk dengan arus kas yang stabil. Kemudian, dia mengubah perusahaan tersebut melalui pengelolaan kas yang kuat dan restrukturisasi bisnis.

Awal mula bisnisnya, dia mendirikan Hart Printing Co. dengan dua karyawan pada tahun 1976. Kemudian, Hart membeli dan menggabungkan empat perusahaan persewaan pesta pada pertengahan 1980-an. Bisnis tersebut menyewakan alat makan dan perlengkapan lainnya untuk acara perusahaan dan segera menjadi monopoli. Lalu, dia menjualnya dengan mendapatkan keuntungan dan menginvestasikan kembali hasilnya ke pakaian keselamatan. 

Pada 1989, Selandia Baru menjual kantor percetakan pemerintahnya. Hart membelinya seharga 12 juta dolar AS atau setengah dari dari nilai bukunya. Dia membiayai akuisisi dengan pinjaman bank. Lalu, pada 1990, dia membeli penjual buku terbesar di Selandia Baru, Whitcoulls dengan harga sekitar 42 juta dolar AS, diikuti oleh jaringan toko lainnya di Australia. Hart mengkonsolidasikan dan menjual perusahaan-perusahaan itu untuk mendapatkan keuntungan pada 1990-an.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Bisnis
1 hari lalu

Jeff Bezos Kembali Jadi CEO, Kini Pimpin Startup AI Senilai Rp103 Triliun

Bisnis
3 hari lalu

Intip Deretan Hobi Miliarder Teknologi Dunia, Baca Buku hingga Main Gim

Bisnis
5 hari lalu

Kisah Sukes Miliarder Mark Cuban, Pernah Jualan Kantong Sampah 

Internasional
5 hari lalu

Ini Pekerjaan Pertama Miliarder Dunia, Loper Koran hingga Programmer

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal