Dia dan sang istri memulai dengan 5 kg singkong, yang dipasarkan ke sekolah–sekolah, juga pasar tradisional di Medan. Seiring berjalannya waktu, Muhdi memutuskan untuk memberi nama produk keripik singkong, Kripik Singkong Kreasi Lutvi diambil dari nama anak pertama yang bernama Lutviana.
Di bawah UD Kreasi Lutvi, dia menjual keripik singkong aneka rasa dengan kualitas ekspor. Omzetnya pun kian bertambah dan dia juga mulai mempekerjakan banyak karyawan karena tingginya permintaan. Dibutuhkan sebanyak 5 hingga 7 ton singkong per hari untuk produksi.
Sementara itu, untuk memudahkan memperoleh pasokan bahan baku, dia menjalin kerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mandiri Sejahtera di desanya. Sejak 2014 hingga saat ini, sebanyak 2 hingga 3 kontainer ukuran 40 feet berisi kripik singkong produksinya diekspor ke Korea Selatan setiap bulannya. Pelanggannya tidak hanya dari negeri ginseng, tapi juga dari Malaysia.
Untuk mempermudah proses ekspor, Muhdi membekali produk kripik singkongnya dengan Free Sale Certification, Health Certification, dan ISO 22.000.
Demikian kisah inspiratif Muhdi, yang sukses mengekspor kripik singkong ke Korsel hingga 3 kontainer tiap bulannya.