JAKARTA, iNews.id - Sukyatno Nugroho, pendiri sekaligus mantan presiden Es Teler 77. Pria kelahiran Pekalongan pada 3 Agustus 1948 ini sukses membuat Es Teler 77 menjadi salah satu waralaba terbesar di Indonesia.
Banyak kisah menarik yang bisa diteladani dari perjalanannya, terutama proses jatuh bangun dirinya saat mendirikan usaha yang sampai sekarang masih tetap eksis. Bahkan, Es Teler 77 sudah memiliki cabang di Singapura dan Melbourne, Australia.
Meski berasal dari kalangan menengah, Sukyatno hanya bersekolah hingga jenjang SMP karena tidak cakap di bidang akademik. Dia bahkan pernah tidak naik kelas hingga dua kali. Sadar tidak cakap di akademisi, dia memilih tidak melanjutkan pendidikan ke SMA. Dia lebih memilih untuk belajar berdagang.
Kemudian, orang tuanya mengirim Sukyatno ke rumah pamannya untuk diajari berdagang. Dia akhirnya bekerja menjadi salesman alat elektronik. Saat itu, dia bertemu istrinya Yenny Widjaja yang merupakan sesama pedagang alat elektronik.
Mereka memutuskan menikah pada 1971. Setelah menikah, dia mencoba banyak hal, mulai dari bekerja sebagai seorang calo Surat Izin Mengemudi (SIM) hingga jadi pemborong proyek perumahan. Namun dia justru memiliki banyak utang sehingga membuatnya jatuh miskin dan tidak bisa menyekolahkan anaknya.
Kendati demikian, dia tak putus asa. Dengan modal Rp1 juta dan resep es teler dari mertuanya, Murniati Widjaja yang pernah memenangi lomba membuat es teler di majalah, dia memutuskan berjualan es teler, dan memberi nama tokonya dengan nama Es Teler 77.