JAKARTA, iNews.id - Kisah sukses Mohed Altrad sebagai pengusaha yang menyediakan jasa konstruksi dan pemeliharaan di bawah bendera Altrad Group tidak diraih dengan mudah. Kehidupan masa kecil Altrad di masa kecil ternyata sangat jauh dari kata mewah.
Pria asal Suriah ini sudah menjalani kehidupan yang keras sejak dulu. Pasalnya, Altrad sudah ditinggal oleh sang Ibu untuk selama-lamanya sejak dia balita.
Dikutip dari berbagai sumber, Altrad menyebut, ibunya mengalami nasib yang sangat tragis. Sejak umur 12 tahun, sang ibu sudah dilecehkan dan diperkosa sebanyak dua kali oleh kepala suku. Bahkan, anak pertama ibunya yang merupakan saudara Altrad tewas dibunuh, sehingga hanya tersisa dirinya sendiri.
Setelah ditinggal sang Ibu, Altrad tinggal bersama neneknya dan kemudian diadopsi oleh kerabat jauhnya. Setelah diadopsi, dia mulai merasakan bangku pendidikan hingga menerima beasiswa dari pemerintah untuk belajar di luar negeri.
Usai menyelesaikan pendidikan sarjananya di Montpellier, Prancis, Mohed Altrad pindah ke Paris dan langsung mendaftar program PhD ilmu komputer. Sembari kuliah, dia juga bekerja paruh waktu sebagai insinyur tingkat pemula dengan Compagnie Générale d'Electricité.
Editor : Aditya Pratama