Bagi warga Indonesia, jaringan waralaba Dunkin Donuts tidak asing di telinga, dibandingkan Krespe Kreme. Hal ini disebabkan Dunkin' Donuts menjadi perusahaan donat multinasional yang pertama kali masuk ke Indonesia.
Di balik kesuksesannya, siapa sangka pendiri Dunkin Donuts berasal dari seorang pria yang saat masa bocahnya mengalami putus sekolah. Adalah William Rosenberg, seorang imigran Yahudi dari Eropa Timur yang tumbuh wilayah kelas pekerja Boston dan dididik di sekolah umum.
Pasca-Perang Dunia ke-II, Rosenberg meminjam sekitar 1.000 dolar AS dan menggunakan pengetahuannya tentang distribusi makanan untuk membuka perusahaan pertamanya tentang "Layanan Makan Siang Industri", sebuah perusahaan yang mengirim makanan dan camilan kopi untuk para pekerja pabrik di pinggiran Boston, Massachusetts.
Rosenberg membuat kendaraan kateringnya sendiri, dengan sisi-sisinya yang berisi sandwich dan makanan ringan lain yang ditimbun di rak-rak baja tahan karat, Dalam waktu singkat, ia memiliki 200 truk katering, 25 outlet di dalam pabrik, dan operasi penjualan.
Rosenberg menyadari bahwa empat puluh persen dari pendapatannya berasal dari kopi dan donat. Dari sinilah ia kemudian memulai toko ritel yang mengkhususkan pada produk tersebut, dan membuka kedai kopi dan donat pertama bernama Open Kettle di Memorial Day pada tahun 1948. Waktu berjalan, toko miliknya berganti nama menjadi Dunkin 'Donuts menawarkan 52 varietas donat yang berbeda.
Dua merek donat terkemuka Krispy Kreme dan Dunkin 'Donuts kini menguasai sebagian besar penjualan donat di dunia. Kisah sukses pendirian bisnis mereka menginspirasi banyak pengusaha camilan lain di berbagai belahan dunia.
Demikian kisah sukses pendiri Krispy Kreme dan Dunkin 'Donuts, waralaba donat asal Amerika Serikat yang mendunia. Sangat menginsipirasi bukan?