Kisah Sukses Tope Awotona, Salah Satu Imigran Terkaya yang Pernah Jadi Salesman

Aditya Pratama
Kisah sukses Tope Awotona, pendiri sekaligus CEO Calendly, salah satu imigran terkaya di AS. (Foto: LinkedIn)

Saat Awotona berusia 12 tahun, dia menyaksikan ayahnya tertembak dan terbunuh dalam pembajakan mobil. 

“Ada bagian dari diri saya, sejak usia sangat dini, yang ingin menebusnya,” kata Awotona.

Kemudian, pada tahun 1996, saat berusia 15 tahun, dia berserta keluarganya pindah ke Atlanta, Amerika Serikat (AS). Di sana, Awotona belajar ilmu komputer di University of Georgia, kemudian beralih ke informasi bisnis dan manajemen. 

"Saya suka coding, tapi itu terlalu monoton. Saya mungkin terlalu ekstrovert untuk menjadi seorang pembuat kode," tuturnya.

Adapun, ide pembuatan Calendly muncul dipicu rasa frustrasinya sebagai seorang salesman, saat bekerja di EMC, untuk mengatur pertemuan. Tugas itu terkadang membutuhkan lusinan email dan penundaan berhari-hari. 

Pada tahun 2013, Awotona meluncurkan Calendly dari Atlanta Tech Village, sebuah ruang kerja bersama bagi para pengusaha menggunakan tabungan pribadinya. Dia mengontrak perusahaan Ukraina Railsware untuk bantuan pemrograman. 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Bisnis
13 hari lalu

Pendiri DeepSeek Liang Wenfeng Masuk Daftar Orang Terkaya di China, Segini Hartanya

Bisnis
27 hari lalu

Sosok Prajogo Pangestu, Orang Terkaya di Indonesia yang Beli SPBU ExxonMobil di Singapura

Bisnis
30 hari lalu

Daftar Negara Terkaya di Dunia 2026, Ada Tetangga Indonesia

Bisnis
1 bulan lalu

Harta Orang Terkaya Eropa Melejit Rp315 Triliun Berkat Lonjakan Saham LVMH

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal