Dia akhirnya mulai mencari pekerjaan tambahan untuk menghasilkan uang sendiri. Yasa bekerja sebagai EO dan menjadi master of ceremony (MC) di beberapa acara.
Pada usia 15 tahun, dia tertarik terjun ke bisnis, dengan menjual lampu hias secara online. Sayangnya, bisnis ini berumur pendek karena distributornya tidak memberikan pasokan lagi. Setahun kemudian, dia menjajal bisnis di bidang fesyen.
Yasa awalnya mencoba berjualan kaos dengan desain sendiri. Namun kemudian dia memutuskan mengambil barang di Tanah Abang dan memasarkannya secara online. Dia juga menjual produknya di sejumlah media sosial.
Usahanya membuahkan hasil dan mulai berkembang. Kemudian pada 2012, dia melebarkan sayap ke bisnis kuliner dengan membuka kedai minuman bernama Ini Teh Kopi di Kebon Jeruk, Jakarta. Lalu, membuka cabang di Mall Ambassador Jakarta Selatan. Namun bisnisnyamengalami kerugian dan berujung pada penutupan bisnis kedai dan kaos miliknya.
Meski mengalami beberapa kali kegagalan, tak membuatnya menyerah. Pada 2014 saat berusia 19 tahun, dia membangun bisnis fesyennya kembali, dengan konsep yang lebih matang, yakni brand fashion yang dikhususkan untuk pria kelas menengah.