“Beberapa perusahaan, terutama yg baru, biasanya akan mundur karena persyaratan yg ketat tersebut, sehingga yang kemudian benar-benar ikut lelang sekitar 40-50 perusahaan," katanya.
"Lalu kami melakukan lelang secara terbuka, di mana pergerakan penawaran harga dari masing-masing calon pemasok bisa terlihat jelas oleh calon mitra lainnya serta semua peserta lelang. Semua kami lakukan secara transparan sesuai dengan komitmen kami dalam melakukan transformasi. Kepercayaan pada perdagangan internasional sangatlah mahal harganya, karenanya harus selalu kami jaga,” tutur Bayu.
Berkumpulnya para C-level dan pemimpin redaksi media diharapkan dapat terjalin komunikasi dua arah antara Perum Bulog dan media yang dapat mendukung kinerja satu sama lain.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog A. Widiarso berharap acara ini bisa mempererat hubungan Bulog dengan media.
"Acara ini diadakan untuk membina kembali dan mempererat hubungan antara rekan-rekan media dengan tim manajemen Bulog yang baru. Diharapkan akan terjalin kerjasama secara strategis di kemudian hari karena kami menyadari bahwa media adalah salah satu pemegang kebijakan pada ekosistem pangan yang penting," ujarnya.