Pada saat acara, juga dijelaskan mengenai fungsi utama Perum Bulog untuk melakukan distribusi pada rantai pasok pangan. Dalam 5 tahun ke depan, diharapkan Perum Bulog dapat mewujudkan ambisinya untuk menjadi pemimpin yang terpercaya pada rantai pasok pangan.
Walaupun berfokus pada distribusi pangan, namun Perum Bulog juga mencoba membantu mengatasi masalah produksi pangan yang ada, khususnya beras, dengan melakukan program hilirisasi bernama Mitra Tani.
“Melalui program Mitra Tani, kami mendampingi para petani termasuk memperbaiki dan membantu mengatasi masalah mereka seperti kekurangan pupuk dan bibit, menjadi penjamin pembiayaan sehingga mitra petani yang menjadi pemasok kami, akan merasa terbantu,” ucap Bayu.
Saat ini, sudah 250 hektare lahan sawah yang menjadi mitra Perum Bulog dari target 100.000 hektare sawah. Diharapkan program Mitra Tani bisa menjadi inspirasi bagi program-program serupa lainnya, tambah Bayu.
Dengan terlaksananya acara Editors’ Gathering diharapkan kerja sama yang lebih erat terjalin antara Perum Bulog dan media, serta meningkatkan pemahaman publik mengenai fungsi penting Perum Bulog pada distribusi pangan serta komitmennya pada transparansi dan transformasi.