Komunitas Produsen Didorong Punya Merek Kolektif dengan Karakteristik Kuat, Ini Keuntungannya

Inin nastain
Kemenkumham dorong komunitas produsen punya merek kolektif dengan karakteristik kuat. Foto Inin N

Dia mencontohkan merek koletif yang sudah berhasil, antara lain perkumpulan pengusaha batik Nitik di Yogyakarta. Ada juga Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) yang meluncurkan merek kolektif. Para anggota UMKM yang merupakan alumni Universitas Padjajaran ini memiliki produk berbeda mulai snack, busana, hingga kopi, namun dengan merek yang sama, yakni Lupba. 

Contoh lain adalah perkumpulan usaha pandai besi Bina Karya (BK). Para anggotanya memproduksi cangkul, parang, golok dan lainnya. Ketika masyarakat melihat merek BK, akan yakin bahwa itu produk berkualitas. 

“Karena merek kolektif pasti mensyaratkan kualitas yang sama,” ujar Kurniaman. 

Dia pun mendorong agar kalangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) memiliki merek kolektif untuk beragam produknya.  

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Nasional
7 hari lalu

DJKI Musnahkan Barang Hasil Pelanggaran Kekayaan Intelektual, Total Senilai Rp3 Miliar

Nasional
2 bulan lalu

Bertemu Perwakilan China-ASEAN, Menkum Supratman Galang Dukungan tentang Royalti

Bisnis
2 bulan lalu

Toreh Capaian Manis, DJKI Catat Peningkatan Pelindungan Indikasi Geografis

Motor
2 bulan lalu

Serunya Kopdar Gabungan RX King se-Jabodetabek, Tak Sekadar Ngumpul!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal