"Mereka tidak punya rempah-rempah yang bagus seperti yang ada di Indonesia. Ini kesempatan bagi Indonesia," tutur Agus Saptono.
Kepala Indonesian Trade & Promotion Center Chennai, Kumara Jati, mengatakan rempah-rempah Indonesia memiliki kestabilan harga yang tinggi dan sangat menentukan harga global. Hal ini karena Indonesia menjadi penyuplai dominan beberapa kebutuhan global rempah-rempah.
"Tingginya kebutuhan bahan mentah rempah-rempah terutama untuk mendorong industri makanan olahan domestik India," ujar Kumara Jati.
Menurut dia, permintaan rempah-rempah dan bumbu diperkirakan akan meningkat karena faktor-faktor seperti meningkatnya pendapatan, industri makanan cepat saji yang tumbuh pesat, dan urbanisasi di India. Rata-rata orang di India mengkonsumsi 3,25 kg rempah-rempah dalam setahun.
Adapun rempah-rempah di India didominasi oleh mixed spices, cabai kering, kunyit, bawang putih, jahe, asam, dan lada hitam.
"Meningkatnya kesadaran konsumen tentang manfaat obat-obatan yang terkait dengan konsumsi rempah-rempah juga diharapkan dapat meningkatkan permintaan rempah dan bumbu di India," ungkap Kumara Jati.