Adapun, kopi yang ditampilkan di pameran merefleksikan kekayaan kopi dari berbagai daerah di Indonesia, dari timur ke Barat, antara lain Abmisibil, Aceh, Ciwidey, Ijen, Gayo, Kindang, Kiwirok, Malabar, Peneli, Pulu-pulu, Sabin, Semendo, Sigi, Tiom, Tura Jaji, dan Wahana Estate.
Selain itu, pada acara tersebut stan Indonesia juga menampilkan berbagai produk inovasi bioplastik berbasis rumput laut seperti cangkir, mangkuk, piring, dan sedotan yang dikembangkan oleh Ijo Inovasi Indonesia. Produk-produk itu merupakan bagian dari upaya hilirisasi rumput laut dengan memanfaatkan potensi rumput laut Indonesia yang belum banyak terjamah untuk menciptakan alternatif biodegradable dan kompos rumah bagi plastik tradisional.
Inovasi tersebut menunjukan komitmen Indonesia untuk memimpin perubahan lingkungan global serta menawarkan solusi praktis yang menekankan pada pentingnya pengembangan berkelanjutan dalam skala global.
“Keikutsertaan Indonesia dalam MICE 2024 diharapkan dapat memperkuat posisi sebagai salah satu produsen kopi terkemuka di dunia. Kesepakatan bisnis yang terjalin pada hari ini mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam memperkenalkan kopi Indonesia di pasar Australia," ucap Direktur ITPC Sydney, Christhophorus Barutu.
Untuk menampilkan ragam cita rasa kopi nusantara kepada pengunjung MICE 2024, para eksibitor di stan Indonesia menyajikan sampel kopi tiap hari. Upaya ini berhasil menarik minat pengunjung pameran untuk mengetahui lebih jauh kopi Indonesia. Puluhan leads/minat disampaikan pengunjung kepada eksibitor di stan Indonesia dimana transaksi potensial diperkirakan lebih dari 500.000 dolar AS.
Kehadiran Indonesia di pameran tersebut ditutup dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) oleh ASLAN Coffee Roasters dan Ariga Coffee yang menyatakan komitmen untuk membeli dan mendukung promosi kopi produksi UMKM Indonesia, khususnya binaan Bank Indonesia. ASLAN Coffee Roasters telah menyatakan keinginan untuk mengimpor kopi Indonesia ke Australia senilai 39.000 dolar AS.