JAKARTA, iNews.id - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengkonfirmasi akan melaksanakan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun 2022. Adapun aksi korporasi ini disebut untuk memperbaiki posisi utang Perseroan.
Corporate Secretary Krakatau Steel, Pria Utama mengatakan, saat ini emiten berkode saham KRAS ini memiliki opsi untuk menambah 10 persen saham publik, dan rencana rights issue ini juga dilakukan untuk restrukturisasi utang.
"Saat ini saham publik PT Krakatau Steel baru diterbitkan 20 persen, sehingga masih ada peluang untuk menambah 10 persen pemegang saham publik. Selain itu, rencana Right Issue tersebut merupakan bagian dari skema restrukturisasi untuk memperbaiki posisi utang," ujar Pria dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/12/2021).
Sebelumnya, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pihaknya tengah menghitung-hitung waktu yang pas untuk merealisasikan rencana aksi korporasi ini.
“Waktunya kami masih memperhitungkan antara kuartal kedua atau ketiga (tahun 2022), terus kemudian besarnya ada sekitar 200 juta dolar AS,” kata Silmy dalam paparan publik virtual, Selasa (23/11).
Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, KRAS tercatat memiliki total liabilitas jangka pendek sebesar 1,56 miliar dolar AS per 30 September 2021.
Silmy menyebutkan, KRAS berencana mengurangi sebagian utang pada akhir tahun ini dan tahun depan. “Di tahun ini kami rencana mengurangi 200 juta dolar AS atau sebesar Rp2,8 triliun - Rp3 triliun, tahun depannya Insya Allah kita kurangi lagi 500 juta dolar AS,” ucap Silmy.