Krisis Ekonomi, Sri Lanka Minta Bantuan Keuangan Darurat dari IMF

Aditya Pratama
Sri Lanka secara resmi meminta bantuan keuangan darurat dari Dana Moneter Internasional (IMF). (Foto: Reuters)

KOLOMBO, iNews.id - Sri Lanka secara resmi meminta bantuan keuangan darurat dari Dana Moneter Internasional (IMF) saat pembicaraan bailout berlangsung pada hari Senin. Organisasi keuangan global akan mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kepada negara tersebut.

Dikutip dari BBC, sebuah lembaga pemeringkat terkemuka memperingatkan Sri Lanka akan menghadapi serangkaian gagal bayar pada utang luar negerinya setelah para pejabat mengatakan akan menghentikan pembayaran. Ini terjadi ketika Moody's menurunkan penilaiannya atas obligasi yang dijual oleh Sri Lanka.

Para pejabat Sri Lanka, yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Ali Sabry berada di Washington DC, Amerika Serikat (AS), minggu ini untuk melakukan pembicaraan dengan IMF ketika negara Asia Selatan itu menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam lebih dari 70 tahun.

"Pada pertemuan, IMF memuji langkah-langkah yang telah diambil oleh (Menkeu Sabry) untuk mengurangi situasi keuangan di Sri Lanka," tulis keterangan Kementerian Keuangan Sri Lanka dalam sebuah pernyataan dikutip, Sabtu (23/4/2022).

"(Menkeu) telah mengajukan permintaan untuk Instrumen Pembiayaan Cepat (RFI) dengan IMF. IMF kemudian telah memberitahu Menteri Sabry bahwa India juga telah membuat representasi atas nama Sri Lanka untuk RFI. Telah dikomunikasikan bahwa IMF akan mempertimbangkan permintaan khusus yang dibuat meskipun berada di luar keadaan standar untuk penerbitan RFI," tulisnya.

Adapun RFI biasanya diberikan kepada negara anggota IMF dengan kebutuhan pendanaan mendesak, seperti kenaikan harga komoditas yang tajam, bencana alam atau konflik. Hal ini tidak mengharuskan negara untuk memiliki rencana untuk merestrukturisasi ekonominya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Makro
7 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Turun jadi Rp7.105 Triliun di Kuartal III 2025

Bisnis
30 hari lalu

Daftar Negara Terkaya di Dunia 2026, Ada Tetangga Indonesia

Makro
1 bulan lalu

Utang Luar Negeri Tembus Rp7.163 Triliun per Agustus 2025

Nasional
2 bulan lalu

Respons BI soal Kabar Jual 11 Ton Cadangan Emas Batangan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal