"Settlement Rp20 triliun akan segera dibayarkan ke Pertamina. Kami sehat-sehat saja, bahkan kami akan banyak lakukan investasi," kata dia.
Mantan Direktur PLN itu menambahkan, Pertamina akan berinvestasi dengan membangun infrastruktur di sektor hilir yaitu terminal konversi LPG di Indonesia Timur senilai Rp36 triliun. Proyek ini satu dari 29 proyek yang ada dalam rencana (pipeline) Pertamina.
Isu goyangnya keuangan Pertamina muncul saat Kementerian BUMN melakukan rapat dengan direksi Pertamina beberapa waktu lalu. Salah satu isu yang dibahas adalah penjualan sebagian aset Pertamina. Surat persetujuan Kementerian BUMN kepada Pertamina untuk menjual aset sempat beredar di masyarakat.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno membenarkan isi surat tersebut. Penjualan aset dilakukan sebagai antisipasi harga minyak mentah yang jauh melebihi asumsi dalam APBN 2018.
“Harus jaga-jaga waspada karena ICP kan naik, pemerintah bersama-sama sedang mencari solusi terbaik untuk Pertamina," katanya kepada iNews.id, beberapa waktu lalu.