Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Jerman telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk mengurangi ketergantungan energi Jerman pada Rusia, termasuk pesanan besar LNG non-Rusia, rencana terminal untuk mengimpor LNG, dan memperlambat keluarnya negara itu dari batu bara.
Dia menjelaskan, penjajakan kerja sama pasokan gas tersebut, untuk mengamankan persediaan gas jangka menengah Jerman, khususnya untuk menghadapi musim dingin tahun ini.
“Jika kami tidak mendapatkan lebih banyak gas pada musim dingin mendatang dan jika pengiriman dari Rusia dihentikan, maka kami tidak akan memiliki cukup gas untuk memanaskan semua rumah kami dan membuat semua industri kami tetap berjalan,” ujar Robert Habeck.
Dalam kunjungannya ke Qatar dan UEA, Ribert Habeck didampingi sekitar 20 perwakilan dari perusahaan Jerman, terutama dari sektor energi.
Selain Qatar dan UEA, Robert Habeck baru-baru ini mengunjungi pembangkit tenaga gas di Norwegia, serta Amerika Serikat yang menjadi eksportir global teratas saat ini.
Jerman mendapat kritik keras dari Rusia atas embargo ekonomi yang dijatuhkan kepada negara itu. Namun Jerman memutuskan melakukan embargi energi Rusia sebagai cara untuk mencekik sumber utama pendapatan negara beruang merah itu.
Secara lebih luas, Komisi Eropa juga sedang menggodok rencana untuk menghapus ketergantungan Uni Eropa pada gas, minyak, dan batu bara Rusia dalam lima tahun.