“Kami berupaya untuk menjaga volume produksi dan penjualan pada tingkat yang optimal di tengah beberapa tantangan operasional, perolehan perizinan pada kegiatan usaha pertambangan dan kondisi pasar yang dihadapi oleh perseroan,” ujar Faisal dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (3/5/2024).
Tahun ini, Antam menargetkan produksi emas yang berasal dari tambang emas perusahaan sebesar 958 kilogram atau 30.800 troy ounce. Sementara penjualan emas tahun ini ditargetkan sebesar 37.354 kilogram atau Rp1,20 juta troy ounce.
Untuk komoditas feronikel, Antam menargetkan volume produksi dan penjualan di tahun 2024 masing-masing sebesar 22.464 ton nikel dalam feronikel (TNi), tumbuh 5 persen dari capaian produksi tahun lalu yang sebesar 21.473 TNi dan tumbuh 12 persen dari capaian penjualan tahun 2023 yang sebesar 20.138 TNi.
Pada komoditas bijih nikel, tahun ini perseroan menargetkan total produksi yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel dan penjualan kepada pelanggan domestik sebesar 20,58 juta wet metric ton (wmt). Angka itu naik 53 persen dari capaian produksi tahun 2023 lalu yang sebesar 13,45 juta wmt.
Sementara itu, penjualan bijih nikel pada tahun 2024 ditargetkan sebesar 18,75 juta wmt atau meningkat 60 persen dari capaian penjualan tahun lalu yang sebesar 11,71 juta wmt. Adapun, target penjualan bijih nikel seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri.