Dari sisi penyaluran kredit, total baki kredit yang disalurkan bank dengan kode emiten BBNI itu sepanjang kuartal pertama 2022 tumbuh 5,8 persen yoy menjadi Rp591,68 triliun.
"Posisi ini sudah lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi yakni kuartal I-2020," ucap Royke.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BNI mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,4 persen secara yoy, dengan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) masih mendominasi dan terus meningkat menjadi 69,2 persen dari periode sama tahun lalu 67,9 persen.
"Kami bersyukur BNI mampu mempertahankan kinerja yang solid pada awal tahun ini. Kinerja ini merupakan salah satu tanda dari pemulihan sekaligus pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun ini," ujar Royke.
Kedepan, BNI akan terus meningkatkan kinerja dengan pertumbuhan di kisaran 7-9 persen di tahun ini. Akselerasi ini sangat didukung oleh penyaluran kredit di seluruh segmen.