SBMA akan menawarkan 278.400.000 saham dengan harga penawaran saham Rp180 per saham dan akan memperoleh dana segar sebesar Rp50,11 miliar. Perseroan juga menawarkan waran dengan harga pelaksanaan Rp230. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek diantaranya PT KGI Sekuritas Indonesia.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan Sebanyak 46.400.000 Waran Seri I atau sebanyak 7,14% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh saat Pernyataan Pendaftaran disampaikan yang menyertai Saham Biasa Atas Nama yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru hasil Penawaran Umum Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham saat penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 6 saham baru hasil Penawaran Umum Perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan
selama 1 tahun.
Kelima, PT GTS Internasional Tbk yang akan menggunakan kode saham GTSI. Perseroan bergerak di bidang pengangkutan gas alam cair dan mengincar dana segar dari IPO sebesar Rp240 miliar.
GTSI akan menawarkan 2.400.000.000 saham dengan harga penawaran sebesar Rp100 per saham. Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Reliance Sekuritas Indonesia.
Masuknya GTSI ke bursa banyak menarik minat investor karena merupakan satu-satunya emiten yang bergerak di pengangkutan LNG, dan merupakan perusahaan lokal. Apalagi bisnis transportasi LNG diprediksi akan berkembang pesat seiring masifnya gerakan negara-negara untuk mengurangi emisi karbon.