"Perusahaan akan membayar tagihan berikutnya dalam euro. Sanksi Uni Eropa masih memungkinkan bank-bank Rusia untuk mentransfer uang secara internal ke rekening K, membiarkannya terbuka apakah ini akan menjadi rekening euro atau rubel. Artinya, menurut saya, ini sesuai dengan sanksi, juga sesuai dengan rekomendasi komisi UE," kata Habeck kepada wartawan selama tur kilang Leuna di Jerman timur.
Sebaliknya Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengkritik Uni Eropa yang dinilai melunak dan mengizinkan pembayaran gas dalam mata uang rubel. Sebelumnya, Uni Eropa hanya mengizinkan pembayaran dalam bentuk dolar dan euro.
"Saya kecewa melihat bahwa di Uni Eropa ada persetujuan untuk membayar gas dalam rubel. Polandia akan mematuhi aturan dan tidak akan menyerah pada pemerasan Putin," kata Mateusz Morawieski. Rusia telah menghentikan aliran gas ke negara tetangga Polandia pada akhir April.