JAKARTA, iNews.id - LRT Jabodebek merupakan transportasi berbasis rel tanpa masinis. Pengoperasiannya pun menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Namun, bagaimana jika terjadi gangguan?
Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).
“Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/9/2023).
Ternyata, jika terjadi gangguan sarana atau prasarana (Sarpras), petugas train attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas. LRT Jabodebek beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di OCC.