Luhut menyampaikan, meski situasi di Ukraina masih tidak pasti, namun Indonesia dengan jumlah penduduk 282 juta jiwa masih dapat mengatasi gejolak ekonomi global. Ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen dan ekspor senilai 293 miliar dolar AS pada tahun lalu, lebih besar dibandingkan 2021 yang hanya 232 miliar dolar AS.
Belum lagi komitmen investasi bilateral senilai 71 miliar dolar AS yang diterima Indonesia dari KTT G20 2022. Menurutnya, ini semakin meningkatkan kepercayaan baik dari dalam negeri maupun dunia internasional.
Indonesia saat ini memegang kepemimpinan ASEAN dan mengangkat tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth", yang sejalan dengan keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan Presidensi G20 tahun 2022 lalu. Seperti halnya penyelenggaraan KTT G20 tahun 2022 di Bali lalu, pada awalnya banyak yang pesimistis akan penyelenggaraan dan hasilnya, tapi Indonesia berhasil mengubahnya menjadi sebuah kesuksesan yang luar biasa.
"Jika KTT G20 saja dapat diselenggarakan dengan sukses dan mendapat pujian dari seluruh negara, maka KTT ASEAN 2023 juga dapat mengulangi kesuksesan yang sama," ujarnya.