Masih Melambat, Ekspansi Bisnis UMKM BRI Triwulan I-2024 Tetap Prospektif

Rizqa Leony Putri
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari. (Foto: dok BRI)

JAKARTA, iNews.idPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Q1-2024 dan Ekspektasi Q2-2024. Hasilnya, tercatat pada Q1-2024 pertumbuhan bisnis UMKM masih berlanjut, tercermin dari Indeks Bisnis UMKM pada level 102,9. 

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor, antara lain panen raya tanaman bahan makanan yang mulai berlangsung di beberapa sentra produksi. Kemudian, adanya kenaikan harga barang dan jasa menyusul ketatnya pasokan barang kebutuhan pokok dan faktor musiman jelang bulan puasa, peningkatan pesanan menjelang puasa dan Idulfitri, dan kampanye pemilu 2024.

“Namun demikian, apabila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, Indeks Bisnis UMKM Q1-2024 sedikit melemah, yang mengindikasikan ekspansi bisnis UMKM sedikit melambat karena beberapa alasan," tuturnya.

Adapun beberapa faktor tersebut meliputi pelemahan daya beli masyarakat dan keterlambatan panen raya di beberapa daerah yang terdampak El-Nino, serta normalisasi permintaan terhadap barang dan jasa pasca perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru.

Kemudian, kenaikan harga barang input/barang dagangan menyebabkan volume produksi/volume penjualan cenderung menurun, dan persaingan yang semakin ketat dari pebisnis online dan peritel modern, dan waktu operasi yang terbatas selama bulan puasa untuk usaha restoran/warung.

Apabila dilihat secara sektoral, hampir semua sektor UMKM mencatat ekspansi usaha dibandingkan Q1-2024, kecuali sektor transportasi. Indeks tertinggi terjadi di sektor pertambangan dan penggalian karena kenaikan permintaan untuk air bersih dan gas. Kenaikan rata-rata harga jual dan panen raya yang mulai terjadi di sebagian sentra produksi mendorong ekspansi sektor pertanian.

Sementara itu, kenaikan aktivitas usaha pada sektor industri pengolahan, perdagangan serta hotel dan restoran/warung juga ditopang oleh kenaikan rata-rata harga jual dan kegiatan kampanye. Kemudian, pertumbuhan bisnis sektor konstruksi didorong peningkatan renovasi atau perbaikan rumah menjelang puasa dan hari raya.

Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait
Bisnis
10 jam lalu

Menteri Imipas Panen Jagung di Sidoarjo, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Belanja
10 jam lalu

Cara Cerdas Belanja Kebutuhan Rumah: Jadi ShopeeVIP!

Bisnis
2 hari lalu

PLN dan Kementerian ESDM Salurkan BPBL bagi Ratusan Keluarga Prasejahtera di Minahasa

Music
1 hari lalu

Soundrenaline 2025 Siap Guncang Lima Kota, Gerakan Kolektif Musik dan Kreativitas 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal