Tak selalu berjalan mulus, perusahaan Matsushita juga mengalami penurunan penjualan pada tahun 1930. Alih-alih mengurangi karyawan, ia justru hanya mengurangi jumlah produksi dan jam kerja karyawannya tanpa memangkas gaji.
Strategi Matsushita ini terbukti berhasil hingga membuat perusahaannya bertahan. Namun perusahaan kembali hampir bangkrut usai Jepang mengalami kekalahan pada perang dunia kedua.
Meskipun demikian, perusahaan Matsushita lagi-lagi dapat bertahan berkat kecerdasan pemimpinnya. Setelah kembali stabil, perusahaan tersebut memproduksi barang-barang elektronik yang semakin beragam, seperti AC, TV, mesin cuci, rice cooker, dan lain-lain.
Semakin berkembang pesat, perusahaan Matsushita mulai berekspansi ke sejumlah negara sejak tahun 1950. TV berwarna yang dirilis pada tahun 1960 menjadi salah satu produk unggulan perusahaan ini di beberapa negara.
Sebelas tahun setelahnya, ia pensiun dari jabatannya sebagai direktur perusahaan dan digantikan oleh menantunya, Masaharu Matsushita. Kemudian pada 27 April 1989, Matsushita menghembuskan nafas terakhirnya di usia 94 tahun.
Hingga pada tahun 2008, perusahaan yang awalnya bernama Matsushita Electric Industrial Berganti nama menjadi Panasonic Corporation. Kini, perusahaan Panasonic menjadi perusahaan elektronik terbesar di dunia dengan keuntungan tahunan mencapai USD 72,37 miliar.