Jika Anda ingin memiliki peluang keuntungan yang menjamin masa depan, maka growth investing dapat menjadi strategi investasi saham yang cocok bagi Anda. Pasalnya, growth investing ini memiliki fokus pada investasi Growth Stock atau saham yang diyakini memiliki potensi keuntungan dan pertumbuhan pendapatan di masa yang akan datang.
3. Value Investing:
Strategi investasi saham value investing berbasis valuasi saham. Strategi ini nantinya akan membantu para investor mencari harga saham yang lebih rendah saat perdagangan jika dibandingkan dengan fundamental yang tertera pada laporan keuangan emiten tersebut.
Investor bisa membeli saham jika saham dari emiten yag dipilih berada jauh di bawah harga wajarnya. Seperti diketahui, saham blue chip banyak di cari para investor karena memiliki valuasi yang sudah tidak murah lagi dengan fundamental yang menjajikan. Hal itu nyatanya membuat investor mengincar saham-saham blue chip di lapis kedua atau ketiga.
Risiko value investing di saham lapis kedua atau ketiga cenderung lebih tinggi karena sulit memprediksi kinerjanya di masa depan, dibandingkan dengan saham lapis pertama atau blue chip.
4. Income Investing:
Strategi investasi saham yang berbasis pada income investing, sangat cocok bagi investor yang tak ingin berspekulasi dan memiliki orientasi investasi jangka panjang.
Jika strategi ini yang Anda pilih, maka Anda akan mencari income dari dividen yang dibagikan secara rutin. Untuk itu, penting bagi seorang income investor untuk mencari emiten yang rajin membagikan dividen dengan dividend payout ratio cukup tinggi.