JAKARTA, iNews.id - Perkembangan teknologi digital telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk industri perbankan. Layanan perbankan digital kini semakin populer di kalangan masyarakat, seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dan smartphone di Indonesia.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, pada triwulan III 2023, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 10,34% (yoy) sehingga mencapai Rp116,54 triliun, sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp15.148,71 triliun atau tumbuh sebesar 12,83% (yoy).
Hebatnya, nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 87,90% (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta di mana sebagian besar merupakan UMKM.
Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital. Namun menariknya, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit justru turun 4,94% (yoy) menjadi Rp2.041,72 triliun dibanding periode sebelumnya.
Tandanya, masyarakat kini semakin tergiur dengan layanan perbankan digital yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, daripada harus menggunakan uang tunai untuk bertransaksi. Menyikapi hal tersebut, Chief Technology Officer MNC Bank, Parman Suparman menyampaikan bahwa peningkatan layanan perbankan digital ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi keuangan.