Meski mengakui adanya kenaikan PHK, Ida menjelaskan angka total pegawai yang dirumahkan tersebut diharapkan lebih rendah dibandingkan jumlah PHK di tahun 2023.
"Ya, memang naik, tapi kan kita mudah-mudahan angkanya tidak seperti, lebih tinggi dari angka tahun 2023," kata dia.
Lebih lanjut, Ida menuturkan bahwa pihaknya melakukan mitigasi seperti pembukaan job fair nasional sebelumnya, yang membuka 175 ribu lowongan pekerjaan.
"Makanya kita terus lakukan mitigasi itu. Ini kan belum bisa lihat trennya. Di samping itu tentu lapangan pekerjaan baru kita create. Kemarin kita melaksanakan. Job Fair Nasional itu juga cukup tinggi, lowongan yang tersedia. 178 ribu lapangan pekerjaan yang tersedia," ujarnya.
Sebelumnya, Total pekerja yang terkena PHK nyaris 46.000 sejak Januari 2024. Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja Anwar Sanusi mengatakan data PHK sejak Januari 2024 hingga 26 Agustus mencapai 45.969 orang.
“Jadi memang setiap bulan kami melihat tren mulai dari Januari-Februari, Februari-Maret, Maret-April, kemudian April-Mei, rata-rata sekitar 3.500-4.200,” kata Anwar, Kamis (29/8/2024).