Keripik ini pun dikemas dengan pengemasan yang eco-friendly dan go-green, serta diproduksi dengan rasa original. "Kenapa original? Supaya lidah-lidah bule itu ngerti banget bahwa 'pisang Indonesia itu gini, loh'. Kalau dibumbui dan diberi rasa macam-macam, rasa originalnya tidak terasa," tuturnya.
Ternyata, lanjut Dewi, produk ini mendapatkan sambutan yang bagus saat dibawa ke Sababay Winery. Terlebih, Sababay Winery saat ini sedang mempromosikan produknya sebagai produk unggulan Indonesia dalam Wonderful Indonesia.
"Itu akhirnya menuntun kami untuk mem-pair produk ini dengan sambal matah juga dan dinikmati dengan minum wine Sababay. Kebetulan CEO Sababay Winery Evy Gozali sangat concern dengan UMKM, yang kemudian membawa keripik ini bersama dengan paket wine-nya, setiap ada promosi wine, akan dipairingkan dengan keripik ini," ujarnya.
Sejak saat itu, produk keripik pisang ini dibawa untuk tiap momen. Hal ini berujung pada event-event diplomatik yang meminta agar keripik ini disajikan bersama wine dari Sababay.
"Jargon yang naik karena pandemi adalah 'UMKM naik kelas' dan semacamnya, itu jangan cuma sekadar jargon, ayo kita implementasikan. Dengan hal-hal seperti packaging yang bagus, original, penggunaan SDA asli Indonesia, dan quality control, itu cepat diterima oleh kalangan menengah ke atas," ucapnya.