JAKARTA, iNews.id – Produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia mendunia. Keripik pisang buatan UMKM asal Cianjur ternyata menjadi favorit di Kedutaan Besar dan Konsulat, ditemani oleh white wine dari Sababay Winery Bali.
Founder Komunitas UMKM Alumni UNPAD Dewi Tenty mengatakan, produk ini berasal dari usaha bersama/koperasi yang menggunakan merek kolektif. "Di Indonesia, merek kolektif ini belum familiar. Di situ kami melihat peluang untuk membuat merek kolektif, sehingga UMKM yang bergerak dalam bidang produksi yang sama bisa dikumpulkan," ujar Dewi kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Sabtu(20/3/2021).
Dalam membuat produk ini, dia melirik sumber daya alam yang tidak terputus (sustainable) dan memiliki ciri khas tersendiri. "Berbicara tentang mangga, durian, dan jambu, tentu kita akan kalah dengan Thailand. Kita cari satu ciri khas Indonesia yang ada di mana-mana dan berkesinambungan, yang tidak kenal musim, maka jatuhlah pada pisang," katanya.
Pemikiran itu kemudian mendasari pemilihan pisang kepok kuning dari Cianjur sebagai bahan baku produk UMKM-nya. Pisang ini kemudian diolah menjadi keripik karena kemudahan pengolahan oleh merek kolektif.
"Lalu, kami memikirkan bagaimana mengolah keripik dengan kelas yang bagus. Jangan sampai seperti keripik yang kita sering lihat di pasar, dan perlu ada value added dari pengemasannya," ucapnya.