Metode pembayaran QRIS Tap nantinya bisa digunakan untuk kendaraan umum seperti Transjakarta, MRT, KAI Commuter Line, dan sebagainya. Selain itu, diharapkan juga pemakaiannya bisa semakin luas dan menyasar masyarakat umum, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sementara, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono menuturkan, QRIS Tap lebih efisien dalam hal kecepatan pembayaran, khususnya yang berkaitan dengan transportasi massal. Pasalnya, pengguna jasa tinggal menempelkan ponselnya ke alat pembayaran tanpa meminta kode tertentu.
"Misalnya mau masuk ke busway, reader di busway mengenal yang bayar. Kalau yang presented mode kan kita minta dulu dari mereka QR Code, lambangnya, kemudian kita masukkan semua informasinya," ucap Dicky.
Dicky menegaskan, QRIS Tap berbasis NFC tidak menggantikan sistem pembayaran QRIS yang lama. Apalagi fitur ini membutuhkan teknologi NFC pada perangkat penggunanya.
Menurutnya, sistem pembayaran tap lebih efektif untuk beberapa hal, misalnya transaksi pada transportasi massal dan transaksi di jalan tol, di mana keduanya membutuhkan kecepatan.
"Yang paling efektif menggunakan tap itu yang membutuhkan kecepatan. Contoh tadi transportasi. Contoh kedua jalan tol. Tap jalan itu harus cepat, kalau nggak, bisa antre," katanya.
Beberapa perusahaan switching seperti PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) sudah meluncurkan fitur ini serta menggaet beberapa mitra.