JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, penyediaan lapangan kerja menjadi hal penting yang harus disiapkan agar partisipasi angkatan kerja dapat terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk usia produktif. Indonesia saat ini juga dihadapkan pada tantangan bonus demografi di mana pada tahun 2030 diperkirakan jumlah penduduk usia kerja akan mencapai 201 juta orang atau setara 68,1 persen dari jumlah penduduk.
Tidak hanya itu, kondisi endemi pascapandemi Covid-19 telah mempercepat perkembangan dan implementasi digitalisasi di segala bidang termasuk di sektor ketenagakerjaan. Banyak kegiatan industri yang sudah ter-otomatisasi berdampak pada turunnya permintaan pada pasar tenaga kerja.
“Nah bonus demografi ini hanya satu kali di dalam sejarah peradaban suatu bangsa. Dan bonus demografi ini untuk menentukan apakah negara kita, negara Indonesia ini mampu lepas dari jebakan negara menengah. Nah ini menjadi tantangan buat kita, makanya kita harus meningkatkan produktivitas dan kita harus melakukan continue learning atau belajar terus menerus,” ujar Menko Airlangga dalam sambutannya saat membuka Kongres IX Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Menko Airlangga menambahkan, kondisi terkini perekonomian Indonesia dan mengatakan bahwa pencapaian tersebut tidak terlepas dari kontribusi dan optimisme para pekerja ataupun buruh.
“Purchasing Managers’ Index atau PMI kita kemarin baru dirilis yaitu 52,5 persen. Nah, ini tidak bisa ada tanpa adanya optimisme dari teman-teman buruh, karena ini adalah yang tertinggi di kawasan ASEAN. Sehingga tentu perekonomian kita kemarin dalam Covid mampu tumbuh di 5 persen. Kita mampu menjaga inflasi kemarin sudah diumumkan di 3,52 persen," tuturnya.
"Pertumbuhan 5 persen adalah pertumbuhan kedua tertinggi di antara negara G20 ,dan pertumbuhan ini sekali lagi adalah kontribusi dari kita semua, dari para pengusaha dan juga dari para pekerja ataupun para buruh,” sambungnya.