“Program Millennial Smartfarming diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian dalam rangka untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak adanya pandemi Covid-19,” ungkap Menko Airlangga.
Dalam kunjungan tersebut, Menko Airlangga bersama dengan Wakil Bupati Klaten dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI mencoba menanam padi menggunakan Treventer, sebuah mesin menanam otomatis.
Menko Airlangga tak sungkan menyatu dengan para petani dan masyarakat setempat, bahkan sampai celana yang dipakainya berlumuran lumpur. Dia juga berbincang dengan ibu-ibu petani yang sedang menanam padi secara tradisional.
Dia pun menanyakan perkembangan pertanian dan juga menjelaskan bantuan pemerintah khususnya KUR yang bisa diambil para petani untuk semakin mengembangkan pertaniannya.
“Hasilnya dengan sistem ini bisa antara 6-7 ton per hektare, dalam dua tahun bisa dua kali panen. Harga gabah basar saat ini mendekati Rp5 ribu, karena Srinau (modifikasi beras Rojo Lele yang asli Klaten). Kalau semuanya menggunakan teknologi diharapkan produktivitas akan lebih tinggi lagi, apalagi sudah menggunakan alsintan otomatis untuk penanaman,” tutur Menko Airlangga.