Terkait peran Indonesia di GCRG dan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), Airlangga berharap UNESCAP dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam hal kajian terhadap fokus pembahasan GCRG (pangan, energi, dan finansial), kemudian kajian skema pembiayaan untuk pembangunan seperti melalui skema pembiayaan campuran/blended finance, dan dalam upaya transisi energi serta penanganan perubahan iklim.
“Untuk kajian tentang pangan, kami berharap hasil kajian itu akan dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas pangan nasional,” ujarnya.
Pemerintah telah menyelaraskan kebijakan nasional dalam RPJMN 2020-2024 dengan seluruh 17 SDGs. Tujuan SDGs tersebut juga dituangkan dalam Rencana Strategis dari Kementerian/Lembaga hingga Rencana Kerja Pemerintah Tahunan. Sebagai bentuk komitmen lanjutan, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Beralih ke potensi ekonomi digital, Airlangga menyampaikan, Indonesia adalah pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Pada 2019, nilai ekonomi digital Indonesia sebesar 40 miliar dolar AS, dan diperkirakan akan naik menjadi 133 miliar dolar AS pada 2030. Sektor ekonomi digital di Indonesia mencatat pertumbuhan positif 11 persen selama pandemi Covid-19.
“Tetapi di sisi lain, status literasi digital dan daya saing digital Indonesia masih belum optimal, sehingga memerlukan dukungan dari berbagai pihak untuk memanfaatkan peluang di sektor tersebut,” ucapnya.