PT GSI merupakan perusahaan patungan dari sejumlah perusahaan batubara, antara lain PT Adaro Energy Tbk yang dipimpin Garibaldi Thohir, yang tak lain merupakan kakak dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
Sedangkan keterlibatan Menko Luhut dikaitkan kepemilikan sahamnya di dengan PT Toba Bara Sejahtera Tbk, yang juga terlibat dalam pendirian PT GSI. Namun saham Menko Luhut di perusahaan tersebut, kurang dari 10 persen.
Menurut Bahlil, masalah bisnis PCR tersebut semakin menjadi isu liar yang digulirkan karena ada nama dua menteri yang ikut dikaitkan, meskipun sebenarnya keduanya tidak terlibat secara langsung dengan bisnis PT GSI.
"Ini lah momentum kita bersama untuk beritakan yang bagus saja, dalam konteks yang objektif. Jangan sampai seperti orang salat, yang didorong sunahnya, yang wajib tidak kita lakukan. Wajibnya bagus, kadang yang sunah agak tercecer-tercecer, tapi ditonjolkan seolah sunahnya ini yang terus yang salah," ujar Bahlil.
Dia menambahkan, pengendalian Covid-19 ini bukan sesuatu yang gampang, butuh kerja keras semua pihak, baik pemerintah maupun swasta. Terkait dengan itu, solidaritas para pengusaha pertambangan untuk membuat perusahaan patungan seperti PT GSI, seharusnya diapresiasi.
"Yang penting adalah bagaimana kita menatap masa depan lebih baik, karena mengendalikan Covid-19 ini gak gampang loh. Ini butuh kerja keras kita semua," tutur Bahlil.