"Neraca pangan kita baik, tetapi ini ektrems cuaca yang tidak boleh kita sepelekan. Berdasarkan neraca yang ada pada bulan agustus ini kita masih punya 850.000 hektare siap panen," tuturnya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa El Nino sejauh ini telah menyebabkan dampak langsung terhadap sektor pertanian, di antaranya kekeringan, perubahan musim tanam, serangan OPT serta resiko produksi produktivitas.
Maka dari itu, pihaknya menyiapkan strategi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat kemarau berkepanjangan tersebut.
"Karena itu, kami telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari gerakan percepatan tanam dan gerakan pengendalian Organisne Pengganggu Tumbuhan (OPT) sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, hingga gerakan penanganan dampak perubahan iklim (DPI)," kata Suwandi.