Pada kesempatan itu, Arifin juga memberi sinyal bakal menaikkan harga Pertalite dan Solar. Ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menghadapi dampak kenaikan harga minyak mentah dunia.
"Dalam (strategi) jangka menengah dan panjang, penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti (kendaraan listrik, bahan bakar gas, bioetanol, maupun BioCNG," ucapnya.
Dia menjelaskan, ketegangan geopolitik global yang terbaik saat ini telah menyebabkan harga minyak mentah dunia melambung tinggi. Hal tersebut menyebabkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) Maret 2022 mencapai 98,4 dolar AS per barel.
Menurut Arifin, angka ICP ini jauh di atas asumsi APBN yang hanya diasumsikan sebesar 63 dolar AS per barel.