Di sisi lain, PPA juga tidak segan untuk menggelontorkan uang sebesar Rp200 miliar. Pasalnya, BUMN sebagai pengelola aset ini sudah menerima banyak manfaat dari Merpati.
"Kedua merpati masih ada asetnya di MMTC. Ketiga PPA sudah belasan tahun ngurusin Merpati. Sudah dapat manfaat banyak dari Merpati ngasih pinjaman dengan bunga, ngambil aset Merpati. Kan itu dia yang membuat programnya semua," tuturnya.
Setelah itu, lanjut Ery, Merpati bisa kembali menjalankan program restrukturisasi lanjutan yang sempat tertunda. Program ini sendiri tertunda akibat belum adanya investor yang menanamkan modalnya.
Dari lima rangkaian program restrukturisasi, saat ini mandeg di poin nomor tiga, yakni Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Sempat ingin dilanjutkan, namun terpaksa ditunda karena ada perusahaan katering yang tiba-tiba menagih utang kepada Merpati.
"Saya yakin mereka siap menggelontorkan Rp200 miliar dalam rangka program lanjutan. Habis itu mau matikan merpati silahkan," tuturnya.