Di Bandara Lombok juga akan dilakukan pengembangan fasilitas kargo dan pembangunan waving gallery, serta perluasan parkir penumpang. Adapun fasilitas kargo yang dikembangkan yaitu pembuatan jalan akses kargo sepanjang 1.500 meter dan perluasan pelataran kargo menjadi 6.000 meter persegi dari 3.566 meter persegi.
Pembuatan RET, parallel taxiway timur, perluasan apron, pemgembangan fasilitas kargo, pembangunan waving gallerry, dan perluasan parkir penumpang ditargetkan dapat beroperasi pada Juli 2021.
Sementara itu, progres pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar hingga tengah April lalu mencapai 62,88 persen dan ditargetkan dapat selesai pada pertengahan 2021. Pengembangan bandara meliputi perluasan terminal yang mencapai 166.815 meter persegi sehingga dapat menampung 15 juta penumpang per tahun dari luasan terminal eksisting 51.815 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun.
Selain itu, apron juga diperluas menjadi 385.346 meter persegi (kapasitas 53 parking stand) dari luasan eksisting yang hanya 185.500 meter persegi (kapasitas 42 parking stand).
Sedangkan progress pengembangan Bandara Juanda Surabaya hingga akhir April lalu telah mencapai 95,3 persen. Pengembangan Bandara Juanda Surabaya mencakup perluasan Terminal 1 beserta pembenahan interior dan fasilitas penunjangnya, overlay runway 10-28, rekonstruksi apron B Terminal 2, dan perluasan terminal kargo internasional.
Perluasan Terminal 1 menjadi 91.700 meter persegi dari 62.700 meter persegi akan menambah kapasitas Terminal 1 menjadi 13 juta penumpang per tahun dari yang saat ini hanya 7 juta per tahun.
Untuk progress pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado, hingga akhir April telah mencapai 89,5 persen. Pengembangan bandara ini memperluas terminal penumpang menjadi 57.296 meter persegi dari 26.481 meter persegi.
Perluasan terminal ini membuat Bandara Sam Ratulangi Manado mampu menampung hingga 5,7 juta penumpang per tahun dibanding sebelumnya yang hanya 2,6 juta per tahun.
Bandara Sam Ratulangi Manado juga akan dilengkapi dengan fasilitas modern mulai dari penambahan fix bridge yang semula 3 unit menjadi 5 unit. Konter check-in dari 30 unit menjadi 45 unit.
Area parkir yang semula dapat menampung 350 kendaraan roda empat nantinya dapat menampung hingga 650 kendaraan. Untuk roda dua yang semula dapat menampung 734 unit menjadi 760 unit.
Secara umum, desain terminal Bandara Sam Ratulangi Manado mengombinasikan konsep tradisional dan modern. Sentuhan tradisional berupa motif batik Tarawesan Pareday yang tercipta dalam bentuk geometris (pakarisan) yang menyerupai sebuah perulangan garis sebagai representasi sebuah simbol gelombang kehidupan manusia yang hadir dari dua arah, yaitu arah atas dan bawah. Sisi modern akan tampak pada fasilitas-fasilitas terminal yang berstandar internasional.
Pengembangan bandara-bandara yang kami lakukan ini juga bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi wisata prioritas dan agenda strategis pemerintah. Selain itu kami juga berharap di masa mendatang dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan pemulihan sektor pariwisata yang terdampak akibat pandemi Covid-19," ujar Faik Fahmi.